121 research outputs found

    The Effectiveness of Extensive Reading on Students’ Reading Comprehension Achievement as Observed from Students’ Motivation

    Get PDF
    Abstract: The study investagates if the extensive reading activity is effective in improving students’ reading comprehension achievement and if there is any interaction between the extensive reading and the students’ reading motivation.This study employs a quasi-factorial design with a pretest and posttest non-equivalence group design. The subjects of the study were the second semester students of STAIN Curup, Bengkulu in academic year 2011-2012. Students’ reading comprehension achievement was measured by an objective test in the form of multiple choices; students’ reading motivation was profiled and classified by a reading motivation questionnaire. In analyzing the data collected, the re-search used Multivariate Analysis of Covariance. This research reveals the following findings. (1) The students taught by the extensive reading activity showed higher scores than those taught by conventional way. (2) There is no interaction between students’ motivation and extensive reading. Key Words: extensive reading, reading comprehension, effectiveness Abstrak: Studi ini meneliti apakah kegiatan membaca ekstensif efektif meningkatkan prestasi siswa dalam memahami bacaan dan apakah ada interaksi antara membaca ekstensif dan motivasi membaca siswa. Penelitian ini menggunakan quasi-factorial design dengan pre test dan posttest non-equiva-lence group design. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester II STAIN Curup, Bengkulu tahun ajaran 2011-2012. Prestasi pemahaman siswa membaca diukur dengan tes objektif dalam bentuk pilihan ganda; motivasi membaca siswa digambarkan dan diklasifikasikan dengan kuesioner motivasi membaca. Analisis data penelitian menggunakan multivariat analisis kovarians. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Siswa yang dibelajarkan dengan kegiatan membaca ekstensif menunjukkan skor yang lebih tinggi daripada yang dibelajarkan dengan cara konvensional. (2) Tidak ada interaksi antara motivasi belajar siswa dengan membaca ekstensif. Kata kunci: membaca ekstensif, pemahaman bacaan, efektivita

    Kepemimpinan Belajar (Learning Leadership) Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah Jawa Timur

    Get PDF
    Sekolah Muhammadiyah merupakan sekolah Islam terbanyak di Indonesia dan Jawa Timur dapat dikatakan sebagai barometer kualitas sekolahMuhammadiyah tersebut. Kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar siswa melalui guru sebagai pembelajar langsung di kelas, maka posisi kepemimpinan kepala sekolah sangat strategis dalam pencapaian keefektifan manajemen sekolah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola kepemimpinan Kepala Sekolah Muhammadiyah Jawa Timur dalam menjalankan fungsi fungsi manajemen sekolah, yang diyakini memberikan kontribusi terhadap elemen elemen di sekolah, meliputi pengelolaan hubungan dan distribusi kewenangan pada proses pembelajaran oleh guru, dukungan yang dilakukan tenaga kependidikan, dan penyediaan serta penggunaan sarana prasarana penunjang.  Desain penelitian menggunakan survai dengan menerapkan teknik area random sampling, dengan anggota sampel sebesar 510 guru. Hasil penelitian menunjukkan Kepala SD Muhammadiyah Jawa Timur memandang penting dan menepatkan pada porsi tinggi ditunjukkan dengan skor rata rata tanggapan (skala 1-7) dari 510 responden, dalam mengembangkan rasa akuntabilitas pada guru untuk pembelajaran (6,09), memelihara hubungan kepercayaan, produktif, kerjasama di sekolah (6,05), memurnikan organisasi sekolah tetap selaras erat dengan pencapaian tujuan dan prioritas sekolah (5,98), upaya guru memantau kemajuan siswa (5,94),  mengembangkan kapasitas guru mengatasi tantangan pekerjaan terutama tantangan instruksional di kelas (5,94), dan bantuan mengidentifikasi arah yang  jelas untuk guru termasuk keseluruhan tujuan dan prioritas (5,83)

    Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik SD Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional

    Get PDF
    One of the goals of mathematics is to communicate ideas by using symbols, tables, diagrams, or other media to explain problems or circumstances. Based on the objectives of mathematics learning, the mathematical communication skills of students need to be considered. But many students have difficulty communicating to their mathematical understanding. This is influenced by several factors, one of them is the emotional intelligence of students.This type of research is descriptive with a qualitative approach that aims to describe how students' mathematical communication skills in solving mathematical problems based on the level of emotional intelligence. The subjects of this research are the IVC grade students elementary school of Muhammadiyah Manyar in the academic year 2019 - 2020. This study consists of three students consisting of one student who has high emotional intelligence, one student who has moderate emotional intelligence, and one student who has low emotional intelligence. The methods used in this study are emotional intelligence questionnaire, students' mathematical communication skills test, and interviews. The results of the study indicate that students who have high emotional intelligence have high mathematical communication skills that are also able to illustrate the picture completely, solve coherently and correctly, and provide conclusions correctly. Students with a moderate level of emotional intelligence, have moderate mathematical communication skills, are able to illustrate almost exact and complete images, are able to finish coherently, and are not careful about answers that have been written. Students with low levels of emotional intelligence, have low mathematical communication skills, are able to illustrate almost exact images, find it difficult to write down information that is known and asked, and do not provide conclusions on answers.Keywords: Emotional Intelligence, Mathematical Communication Skill

    Pengaruh Komunikasi Matematika Terhadap Koneksi Matematika, Kemandirian Belajar, dan Berpikir Kreatif

    Get PDF
    Berpikir kreatif sangat diperlukan dalam proses pembelajaran matematika. Dengan adanya kemampuan berpikir kreatif maka peserta didik akan lebih cakap dalam menghasilkan berbagai cara dalam menyelesaikan suatu masalah. Banyak penelitian terdahulu yang mengungkapkan bahwa kemampuan berpikir kreatif ini dipengaruhi oleh beberapa kemampuan peserta didik lainnya. Seperti kemampuan komunikasi matematika, kemampuan koneksi matematika, dan kemandirian belajar. Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh kemampuan komunikasi matematika terhadap koneksi matematika, kemandirian belajar dan berpikir kreatif. Penelitian ini adalah penelitian Structural Equation Model (SEM). Anggota populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Gresik yang berjumlah 224 peserta didik dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan rumus slovin dengan taraf kesalahan sebesar 5%, maka jumlah anggota sampel sebanyak 144 peserta didik. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan komunikasi matematika, koneksi matematika, dan berpikir kreatif serta kuisioner kemandirian belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi matematika berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan koneksi matematika, kemampuan komunikasi matematika tidak berpengaruh terhadap peningkatan kemandirian belajar, komunikasi matematika berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif, koneksi matematika tidak berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif, dan kemandirian belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif

    Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar dalam Pembelajaran Matematika melalui Model Discovery Learning di SMPN 1 Taman

    Get PDF
    Kegiatan pembelajaran menuntut adanya partisipasi aktif dari siswa dalam proses pembelajaran. Namun, dalam praktiknya, pembelajaran tidak dilakukan secara aktif oleh siswa. Menurut temuan pengamatan peneliti, anak hanya memperhatikan penjelasan guru. Diantisipasi bahwa menggunakan model Discovery Learning akan mendorong pembelajaran aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran aktif dalam pembelajaran matematika di SMPN 1 Taman dengan menggunakan model discovery learning. SMPN 1 Taman menyelenggarakan pembelajaran ini pada semester genap tahun ajaran 2022–2023. 37 anak dari kelas VII-I, termasuk 19 laki-laki dan 18 perempuan, dijadikan sebagai subjek penelitian. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus termasuk dalam kategori ini. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data keaktifan belajar yang dikumpulkan melalui observasi kemudian ditelaah secara deskriptif. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam belajar mereka. Pada pra siklus, 55,14% siswa aktif belajar; pada siklus I 66,49% siswa aktif belajar; dan pada siklus II, 79,46% siswa terlibat dalam pembelajaran aktif. Sehubungan dengan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa model Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan dalam mempelajari matematika

    IDENTIFIKASI PROFIL KUMUH KELURAHAN GONDORIYO, KECAMATAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Kota merupakan pusat aktivitas penduduk yang dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana sebagai penunjuang kebutuhan hidup penduduknya. Semakin hari kota semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, baik karena faktor urbanisasi maupun faktor lainnya. Pertumbuhan penduduk pada suatu kota tentunya akan berdampak pada kebutuhan akan ruang baik minimal sebagi tempat tinggal untuk hidup dan bertahan, sementara disisi lain ruang yang tersedia (lahan) sangat terbatas. Hal ini akan berdampak pada munculnya beberapa penggunaan lahan perkotaan yang tidak semestinya seperti penggunaan bantaran sungai, bawah kolong jembatan, maupun ruang kosong lainnya yang tidak semestinya. Berkembangnya penggunaan lahan tersebut tentu akan berdampak pada kekumuhan kawasan tersebut, kondisi tersebut diperpuburk dengan tidak didukungnya sarana prasarana yang memadai sehingga berdampak pada munculnya berbagai permasalahan seperti kesehatan, kebersihan, kenyamanan, keamanan maupun lainnya.Kelurahan Gondoriyo merupakan salah satu kelurahan yang masuk dalam program KOTAKU yang ada di Kota Semarang. Dalam rangka pencegahan dan penanganan kumuh, maka diperlukan proses awal untuk mengetahui profil kekumuhan lokasi tersebut yang nantinya akan menjadi dasar dalam menangani permasalahan kumuh yang ada di Kleurahan Gondoriyo. Penelitian ini merupakan identifikasi awal terhadap kondisi kekumuhan Kelurahan Gondoriyo, sehingga metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan melakukan analisa deskriptif kualitatif berdasarkan hasil orientasi lapangan (primer) maupun wawancara (sekunder),sehingga nantinya didapatkan data yang akurat dan valid yang kemudian diolah mengunakan spasial GIS. Adapun kondisi yang dianalisa menyangkut 7 indikator permukiman kumuh, yakni kondisi jalan, drainase, persampahan, sanitasi, air bersih, rumah tidak layak huni, dan kebencanaan

    ANALISIS KESESUAIAN LAHAN KABUPATEN PEKALONGAN BERDASARKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

    Get PDF
    As time goes by, a city or region will change its physical appearance. Visually, the physical appearance of the city can be seen from the growth of the center of activity and population activities that occupy a land space both vertical and horizontal developments. The realization of this is the impact of increasing population and growing population activities. Society or population as perpetrators as well as objects of development is one of the main actors influencing changes in a city or region. Of course this will have implications for the needs of land as a space for socio-economic and ecological activities.From the description above, it can be explained further, that the needs of this land if it is not considered in a balanced manner between demand and supply will have a negative impact on the land itself, including for human beings. Land needs are increasing while the amount of land is limited, so there is often a change in land use that is not in accordance with its designation.Therefore, in each land change, an analysis of the land is needed to determine the function (suitability) and character (capability) of the land so that any changes in land use can be known to be feasible and then the appropriate land use direction can be known. The method used is the spatial method using the map overlay technique with geographic information system software. With this method, it is expected to provide a detailed and precise description of the function and character of the land so that the direction of the development of a city or region can be determined optimally effectively and efficiently while anticipating the emergence of land change conflicts

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING KELAS IV SD

    Get PDF
    Oleh: Sarwo Edy1), Suhartono2), Muh. Chamdani3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret Kampus VI Kebumen, Jl. Kepodang 67A Kebumen 54312 e-mail: [email protected] 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS   Abstract: Improving Writing Rhymes Skills Enhancement of Cooperative Model Type Of Fasteners Jingling Buttons On Fourth Grade Elementary School. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of the University of Surakarta of March. March 2013. The purpose of this study were: 1) describe the learning use cooperative model type Jingling Buttons in Writing Poemin the fourth grade at Elementary Public School Rowo, 2) upgrading writing poem skill in the fourth grade at Elementary Public school Rowo. This study is a Class Action Research (CAR). the experimentwas conducted in two cycles. Each cycle consist of planning, acting, observation, and reflection. Subject were 29 student second grade at Elementary Public school Rowo. The data source came from the fourth grade teacher, peers, and students fourth grade. The data are collected by technique of observation, interview, testing, and documentation. The result showed that: 1) the application of Cooperative Model type Jingling Buttons can improve learning and Affairs fourth grade students' ability to write poem, 2)The learning step was: 1) Presentation of topics of learning, 2) Group Formation, 3) Use of Mechanical Buttons jingling, 4) Discussion, 5) Assignment. Keywords: cooperative learning, types offastenersjingling, writesrhymes Abstrak: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Pembelajaran Kooperatif  Tipe Kancing Gemerincing Siswa Kelas IV SD Negeri Rowo Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Maret 2013. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan tentang pembelajaran menggunakan  model Kooperatif tipe Kancing Gemerincing pada siswa kelas IV SD Negeri Rowo dalam menulis pantun,2) meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri Rowo. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Rowo yang berjumlah 29 siswa. Sumber data berasal dari guru kelas IV, teman sejawat, serta siswa kelas IV. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara,tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Penerapan model Kooperatif tipe Kancing Gemerincing dapat meningkatkan  pembelajaran dan kemampuan siswa kelas IV SD dalam menulis pantun, 2) Langkah-langkah pembelajaran yang dapat meningkatkan  pembelajaran dan kemampuan siswa kelas IV yaitu: 1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (dapat juga diganti dengan benda kecil lainnya), 2) sebelum kelompok memulai tugas, setiap siswa diberi kancing yang jumlahnya disesuaikan dengan tingkat kesukaran tugas, 3) setiap kali siswa berpendapat, siwa tersebut harus menyerahkan satu kancing dan meletakkanya di dalam kotak, 4) jika kancing yang dimiliki siswa sudah habis, siswa tersebut tidak boleh mengeluarkan pendapat lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya, 5) jika semua kancing telah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi kancing lagi dan mengulangi prosedurnya kembali.   Kata kunci: pembelajaran kooperatif, tipe Kancing Gemerincing, menulis pantu
    • …
    corecore